Saat ini banyak pihak ingin mengembangkan vanili secara mono kultur dan intensif. Hanya dengan harga yang berfluktuatif penanaman dengan cara tersebut beresiko mengakibatkan zonk dan pemanfaatan lahan menjadi tidak menghasilkan untung.

Lalu bagaimanakah pola pengembangan vanili yang dapat mencegah kehilangan pendapatan dari pemanfaatan lahan secara intensif? Setidaknya ada  beberapa model yang sudah diterapkan dan cukup menarik.

Baca Juga: Jasa Pembangunan Kebun Vanili

Pertama, integrasi teh, kopi atau kakao dengan vanili. Dengan adanya integrasi seperti ini walaupun harga vanili naik turun tidak serta merta pendapatan petani  juga fluktuatif. Karena masih bisa memperoleh pendapatan dari  komoditas lain. Saat vanili tidak menguntungkan maka petani tidak serta merta menebang. Namun akan menjadi keberkahan jika mendadak harga melonjak maka petani akan mendapatkan jackpot.

Kedua, pengembangan vanili di pekarangan sebagai hiasan. Artinya pemiliki menanam vanili tidak semata-mata untuk mendapatkan manfaat ekonomi namun juga hal lainnya. Misalnya saja keindahan, untuk Kesehatan pemilik tanaman bisa berkebun di rumah agar ada pergerakan tubuh. Namun jika harganya menarik maka pemilik bisa mengembangkan tanaman ini sebagai cash commodity (tanaman menghasilkan produk).